NIM : 6661190006
Kelas : 2A Pendidikan kewarganegaraan
Pandemi Covid-19 belum juga bisa dikatakan berakhir. Namun, kehidupan harus terus berjalan dan tidak bisa selamanya manusia diam mengisolasi diri. Jika hal itu dilakukan, ekonomi bisa runtuh, industri tidak berjalan, masyarakat kehilangan penghasilan, dan terjadi kekacauan. Untuk itu, masyarakat harus mulai membiasakan hidup seperti biasa berdampingan dengan virus corona, tentunya dengan protokol kesehatan yang harus diikuti agar tak turut terjangkit.
Ini kemudian di sebut sebagai kehidupan dengan pola kenormalan baru. Secara sederhana, new normal ini hanya melanjutkan kebiasaan yang selama ini dilakukan selama isolasi di rumah, ke dalam kehidupan yang lebih luas. Untuk merealisasikan skenario new normal, saat ini pemerintah telah menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat, para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol atau SOP untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali, tetapi tetap aman dari COVID-19. Protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi dari masing-masing daerah, sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan. Di daerah yang tidak terlalu terjangkit virus corona memang kehidupan dilakukan seperti biasanya. Hanya ketika ke bank harus di cek suhu tubuh dan harus mengenakan masker serta pada saat menunggu antrean harus jaga jarak minimal satu meter. Untuk daerah yang terkena atau banyak terjangkit virus corona kebijakan new normal ini sangat beresiko karena jika tidak dilakukan dengan semestinya akan berdampak buruk atau akan menambah kasus yang positif terkena virus corona. Maka dari itu pemerintah harus menghimbau agar semua pihak tetap menjaga kesehatan dan keberhasilan. Terutama agar masyarakat tidak salah pemahaman tentang new normal ini.






